Suatu kajian empirik kemiskinan nelayan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah – Indonesia

Kemiskinan nelayan merupakan permasalahan yang kritikal dan rumit. Tahap kemiskinan dan ketidaksamaan pendapatan nelayan berhubung kait dengan ciri-ciri nelayan seperti faktor demografi, sosio ekonomi, dan sosio budaya. Selain itu, ia berkaitan pula dengan stok sumber ikan, tangkapan ikan yang be...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Agunggunanto, Edy Yusuf
Format: Thesis
Language:English
Published: 2006
Subjects:
Online Access:http://eprints.usm.my/35411/1/EDY_YUSUF_AGUNGGUNANTO_%28KHK%29_%28NN24%29.pdf
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kemiskinan nelayan merupakan permasalahan yang kritikal dan rumit. Tahap kemiskinan dan ketidaksamaan pendapatan nelayan berhubung kait dengan ciri-ciri nelayan seperti faktor demografi, sosio ekonomi, dan sosio budaya. Selain itu, ia berkaitan pula dengan stok sumber ikan, tangkapan ikan yang berlebihan, kerosakan sekitaran habitat ikan, teknologi tangkapan ikan, dan jenis bot yang digunakan. Objektif kajian adalah untuk menganalisis kemiskinan dan ketidaksamaan pendapatan nelayan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data dikumpulkan dari 200 responden di kecamatan Juwana dan kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah Indonesia. Menggunakan ukuran garis kemiskinan US $1 seorang sehari, didapati 5.5 peratus daripada nelayan hidup di bawah garis kemiskinan. Peratusan ini meningkat kepada 45.5 peratus apabila garis kemiskinan ditingkatkan kepada US $2 seorang sehari. Wujud ketidaksamaan pendapatan yang besar di kalangan nelayan dan keluarga mereka. Nilai pekali perubahan pendapatan dari tangkapan ikan adalah 0.718, berbanding 0.857 bagi jumlah pendapatan nelayan dan 0.694 bagi pendapatan keluarga nelayan. Nilai pekali perubahan bagi pendapatan per kapita isi rumah nelayan adalah 0.761. The poverty of fishermen has become a critical and complex issue. The level of fishermen's poverty and income inequality are related to fishermen characteristics such as demographic, socio-economic, and socio-cultural factors. Apart from these factors, other related factors include fish stoks, over fishing, damage of fish habitat, technology of fishing, and types of boat used. The objective of this study is to analyze the poverty and income inequality of fishermen, and factors that influence it. Data were collected from 200 respondents at sub-district of Juwana and Batangan, District of Pati, Central Jawa Indonesia. By using poverty line of US $1 per person per day, it shows that 5.5 percent of the fishermen live below the poverty line income. When this figure is increased to US $2 per person per day, 45.5 percent of the fishermen live below the poverty line income. There exist large income disparity among fishermen and their families. The coefficient of variation for the fishing income is 0.718, compared to 0.857 for total income, and 0.694 for fishermen family income. The coefficient of variation for per capita income of household is 0.761.