Parametric Studies of Vbo-Oven Cure Process On The Bonding Quality Of Sandwich Panel

Keinginan yang kuat untuk mengurangkan kos pengeluaran dalam industri aeroangkasa telah menciptakan potensi untuk menghasilkan komposit dengan OOA (out-of-autoclave) yang menggunakan tekanan vakum dan proses pembuatan di dalam ketuhar sahaja. Bagaimanapun, proses tersebut yang menggunakan bahan-baha...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Shamsudin, Nor Fadilah
Format: Thesis
Language:English
Published: 2015
Subjects:
Online Access:http://eprints.usm.my/40724/1/Parametric_Studies_of_Vbo-Oven_Cure_Process_On_The_Bonding_Quality_Of_Sandwich_Panel.pdf
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Keinginan yang kuat untuk mengurangkan kos pengeluaran dalam industri aeroangkasa telah menciptakan potensi untuk menghasilkan komposit dengan OOA (out-of-autoclave) yang menggunakan tekanan vakum dan proses pembuatan di dalam ketuhar sahaja. Bagaimanapun, proses tersebut yang menggunakan bahan-bahan OOA prepreg yang mahal sebagai kulit teras sandwic komposit, telah menyebabkan kesamaan di dalam kos pengeluaran secara keseluruhan. Sebagai langkah ke arah kos struktur pembuatan sandwic yang optimum, fokus penyelidikan ini akan tertumpu terhadap kesan-kesan proses pembuatan OOA-ketuhar dengan kulit teras konvensional autoklaf prepreg. Empat parameter pemprosesan OOA-ketuhar telah disiasat; pemampatan vakum sebelum pembuatan, penggudaran di pinggir sandwich komposit dan jenis-jenis pelapik acuan berbeza. Eksperimen telah dirancang menggunakan dua fasa, Rekabentuk faktorial penuh Eksperimen. Sebelum penghasilan sandwich komposit, ujian tekanan teras dalaman telah dijalankan untuk melihat hubungan di antara pemampatan vakum sebelum pembuatan mengikut standard industry, dengan tekanan teras dalam sandwich komposit. Kualiti panel komposit kemudiannya dianalisis dari segi kehilangan jisim resin selepas proses pembuatan, pembentukan kawasan resin di antara kulit teras dan inti sarang lebah dan kualitinya, dan akhirnya kekuatan resin diantara kulit teras-inti sarang lebah diuji menggunakan ujian tegangan. Kesemua keputusan yang diperolehi kemudiannya dianalisa meggunakan analisis statistik varians. Daripada hasil ujian terhadap panel komposit, dapat diperhatikan bahawa pembentukan kawasan resin di antara kulit teras dan inti sarang lebah mempunyai kesan yang paling menonjol pada kekuatan ikatan antara muka panel. Peningkatan pembentukan kawasan resin menyumbang terhadap peningkatan tenaga yang diserap semasa kegagalan dan menghasilkan kekutan ikatan muka panel yang lebih tinggi. Didapati bahawa pembentukan kawasan resin juga dipengaruhi oleh kehilangan jisim resin selepas proses pembuatan. Ianya telah dikenal pasti bahawa penggudaran di pinggir sandwich komposit dan jenis pelapik acuan yang tidak berlubang menyumbang kepada pembentukan kawasan resin dan kehilangan jisim resin yang optimal. ________________________________________________________________________________________________________________________ A strong desire to reduce manufacturing costs in the aerospace industry has created the potential to manufacture composites with OOA (out-of-autoclave) vacuum pressure only-oven curing process. However such process that is coupled with OOA prepreg materials caused monotony in the overall production cost as the material is expensive. As a step towards cost optimum of sandwich structures manufacturing, this research focuses on the effects of OOA-oven curing process with existing conventional autoclave prepreg material. Four OOA-oven cure processing parameters were investigated; debulking, edge breather, non-perforated (solid and PTFE release film) and perforated release film. The experiment was planned using two levels, full factorial Design of Experiments. Prior to curing, an ICP (internal core pressure) test was conducted to investigate the relation between standard industrial debulking with ICP. Once cured the panels quality was analysed in terms of their RML (resin mass loss) after cure, resin fillet formation quantity (area) and quality (void), and finally their skin-core interfacial strength was analysed using tensile test. All of the obtained results were then analysed using statistical analysis of Variance. Primarily, it was observed from the test results that resin fillet area formation had the most prominent effect on the panel interfacial bonding strength. As the fillet area increased, more energy was absorbed during fracture thus yield a higher interfacial tensile strength. Consecutively, resin fillet area formation was influenced by the RML during curing. Subsequently it was identified that edge breather and non-perforated release film are the two processing parameters that contributed to both optimum RML and resin fillet area formation