Perkembangan nilai, karakter dan amalan kepedulian melalui Model Project Citizen
<p>Kajian ini bertujuan untuk meneroka potensi Model Project Citizen (MPC) sebagai</p><p>alat untuk mengembangkan nilai moral, perilaku karakter dan amalan kepedulian</p><p>sosial siswa melalui pembelajaran kursus Pendidikan Kewar...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | thesis |
Language: | zsm |
Published: |
2022
|
Subjects: | |
Online Access: | https://ir.upsi.edu.my/detailsg.php?det=9581 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
oai:ir.upsi.edu.my:9581 |
---|---|
record_format |
uketd_dc |
institution |
Universiti Pendidikan Sultan Idris |
collection |
UPSI Digital Repository |
language |
zsm |
topic |
LB Theory and practice of education |
spellingShingle |
LB Theory and practice of education Eko Priyanto Perkembangan nilai, karakter dan amalan kepedulian melalui Model Project Citizen |
description |
<p>Kajian ini bertujuan untuk meneroka potensi Model Project Citizen (MPC) sebagai</p><p>alat untuk mengembangkan nilai moral, perilaku karakter dan amalan kepedulian</p><p>sosial siswa melalui pembelajaran kursus Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).</p><p>Kajian ini dilaksanakan dalam pendekatan kualitatif dengan menggunakan reka</p><p>bentuk kajian tindakan partisipatif (Participatory Action Research atau PAR). Model</p><p>PAR yang mempunyai tiga gelung (siklus) yang telah diadaptasi daripada Crane dan</p><p>Richardson (2000) digunakan. Peserta kajian terdiri daripada 18 orang siswa dari</p><p>Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang mengikuti kursus Pendidikan</p><p>Kewarganegaraan (PKn). Peserta terlibat dalam kerja-kerja amal dan sosial dalam</p><p>masyarakat setempat, melalui Model Project Citizen, dalam ketiga-tiga gelung kajian</p><p>tindakan partisipatif. Data untuk kajian ini dikutip melalui teknik temu bual,</p><p>pemerhatian, catatan jurnal dan rakaman video. Data yang dikumpul dianalis dengan</p><p>menggunakan kaedah analisis tema. Dapatan kajian menunjukkan Model Project</p><p>Citizen, dapat mengembangkan empat nilai utama iaitu, nilai rasional, keadilan, jujur</p><p>dan baik hati. Di samping itu, perilaku karakter seperti, tingkah laku prososial,</p><p>perwatakan sivik, berani dan bermotivasi juga dapat dikenal pasti dalam kalangan</p><p>peserta kajian. Selain itu, etika kepedulian, sikap empati, tanggungjawab sosial, hak</p><p>kewarganegaraan dan kemahiran sivik juga dikenaplasti sebagai unsur kepedulian</p><p>sosial peserta kajian. Ternyata, Model Project Citizen (MPC) melalui Pendidikan</p><p>Kewarganegaraan (PKn) dapat mengembangkan nilai moral, perilaku karakter dan</p><p>kepedulian sosial siswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai ciriciri</p><p>yang mendorong warganegara demokratis-kritis. Dapatan kajian juga mempunyai</p><p>implikasi terhadap metode pengajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) dalam</p><p>mengembangkan jati diri warganegara agar dapat berpatisipasi dalam pembelaan</p><p>masyarakat serta pembangunan negara.</p> |
format |
thesis |
qualification_name |
|
qualification_level |
Doctorate |
author |
Eko Priyanto |
author_facet |
Eko Priyanto |
author_sort |
Eko Priyanto |
title |
Perkembangan nilai, karakter dan amalan kepedulian melalui Model Project Citizen |
title_short |
Perkembangan nilai, karakter dan amalan kepedulian melalui Model Project Citizen |
title_full |
Perkembangan nilai, karakter dan amalan kepedulian melalui Model Project Citizen |
title_fullStr |
Perkembangan nilai, karakter dan amalan kepedulian melalui Model Project Citizen |
title_full_unstemmed |
Perkembangan nilai, karakter dan amalan kepedulian melalui Model Project Citizen |
title_sort |
perkembangan nilai, karakter dan amalan kepedulian melalui model project citizen |
granting_institution |
Universiti Pendidikan Sultan Idris |
granting_department |
Fakulti Sains Kemanusiaan |
publishDate |
2022 |
url |
https://ir.upsi.edu.my/detailsg.php?det=9581 |
_version_ |
1783730283857575936 |
spelling |
oai:ir.upsi.edu.my:95812023-10-17 Perkembangan nilai, karakter dan amalan kepedulian melalui Model Project Citizen 2022 Eko Priyanto LB Theory and practice of education <p>Kajian ini bertujuan untuk meneroka potensi Model Project Citizen (MPC) sebagai</p><p>alat untuk mengembangkan nilai moral, perilaku karakter dan amalan kepedulian</p><p>sosial siswa melalui pembelajaran kursus Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).</p><p>Kajian ini dilaksanakan dalam pendekatan kualitatif dengan menggunakan reka</p><p>bentuk kajian tindakan partisipatif (Participatory Action Research atau PAR). Model</p><p>PAR yang mempunyai tiga gelung (siklus) yang telah diadaptasi daripada Crane dan</p><p>Richardson (2000) digunakan. Peserta kajian terdiri daripada 18 orang siswa dari</p><p>Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang mengikuti kursus Pendidikan</p><p>Kewarganegaraan (PKn). Peserta terlibat dalam kerja-kerja amal dan sosial dalam</p><p>masyarakat setempat, melalui Model Project Citizen, dalam ketiga-tiga gelung kajian</p><p>tindakan partisipatif. Data untuk kajian ini dikutip melalui teknik temu bual,</p><p>pemerhatian, catatan jurnal dan rakaman video. Data yang dikumpul dianalis dengan</p><p>menggunakan kaedah analisis tema. Dapatan kajian menunjukkan Model Project</p><p>Citizen, dapat mengembangkan empat nilai utama iaitu, nilai rasional, keadilan, jujur</p><p>dan baik hati. Di samping itu, perilaku karakter seperti, tingkah laku prososial,</p><p>perwatakan sivik, berani dan bermotivasi juga dapat dikenal pasti dalam kalangan</p><p>peserta kajian. Selain itu, etika kepedulian, sikap empati, tanggungjawab sosial, hak</p><p>kewarganegaraan dan kemahiran sivik juga dikenaplasti sebagai unsur kepedulian</p><p>sosial peserta kajian. Ternyata, Model Project Citizen (MPC) melalui Pendidikan</p><p>Kewarganegaraan (PKn) dapat mengembangkan nilai moral, perilaku karakter dan</p><p>kepedulian sosial siswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai ciriciri</p><p>yang mendorong warganegara demokratis-kritis. Dapatan kajian juga mempunyai</p><p>implikasi terhadap metode pengajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) dalam</p><p>mengembangkan jati diri warganegara agar dapat berpatisipasi dalam pembelaan</p><p>masyarakat serta pembangunan negara.</p> 2022 thesis https://ir.upsi.edu.my/detailsg.php?det=9581 https://ir.upsi.edu.my/detailsg.php?det=9581 text zsm closedAccess Doctoral Universiti Pendidikan Sultan Idris Fakulti Sains Kemanusiaan <p>Abdillah, F. (2016). Interdisipliner: Refleksi epistemologis Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar. International Seminar on Philosophy of Education: Primary foundation in strengthening pedagogy development in Indonesia future generation (pp. 138-141). Bandung: UPI Kampus Cibiru.</p><p>Abdillah, F. (2017). Revitalisasi kemampuan refleksi mahasiswa calon guru melalui penulisan jurnal perkuliahan PPKn. EDUHUMANIORA: Jurnal Pendidikan Dasar, 9(1), 8-15.</p><p>Abdul Rahman Md. Aroff. (1999). Pendidikan Moral. Teori, etika dan amalan moral.Serdang: Universiti Putra Malaysia.</p><p>Abdul Rahman Md. Aroff, & Chang, L. H. (1994). Pendidikan Moral (dinamika guru). Petaling Jaya: Longman Malaysia.</p><p>Abowitz, K.K., & Harnish, J. (2006). Contemporary Discourses of Citizenship. Review of Educational Research, 76(4),653690.</p><p>Abrahams, F. (2005). Transforming classroom music instruction with ideas from critical pedagogy. Music Educators Journal, 92(1), 62-67.</p><p>Adha, M. M. (2010). Model Project Citizen untuk meningkatkan kecakapan warga negara pada konsep kemerdekaan mengemukakan pendapat. Jurnal Kultur Demokrasi, 1(8), 44-52.</p><p>Adha, M. M., Yanzi, H, & Nurmalisa, Y. (2018). The Improvement of studentintelectual and participatory skill through Project Citizen Model in Civic Education classroom. International Journal Pedagogy of Social Studies, 3(1), 39-50.</p><p>Adi, I. R. (2008). Intervensi komunitas: Pengembangan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers.</p><p>Agustina, N. (2018). Perkembangan peserta didik. Yogyakarta: Deepublish.</p><p>Ahmad Tafsir. (1992). Ilmu Pendidikan dalam perspektif Islam. Remaja Rosdakarya.</p><p>Alan Nur, M. (2019). Kontribusi bank Wakaf Mikro terhadap pemberdayaan usahamikro di lingkungan Pondok Pesantren (Studi Kasus Bank Wakaf Mikro Al Pansa) [IAIN Surakarta]. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004</p><p>Albertus, Doni Koesoema. (2012). Pendidikan karakter utuh dan menyeluruh. Yogyakarta: PT Kanisius (Anggota IKAPI).</p><p>Alexender, R.J. (2008). Essays on Pedagogy. London: Routledge.</p><p>Allan, J. (2006). Rethinking inclusive education. The philosophers of difference in practice. London, UK: Springer.</p><p>Alston, M., & Bowles, W. (2003). Research for social workers (2nd ed.). Crows Nest, NSW: Allen & Unwin.</p><p>Appel, K., Buckingham, E., Jodoin, K., & Roth D. (2012). Participatory learning andaction toolkit: For application in BSR's global programs. Diakses daripada <herproject.org/downloads/curriculum-resources/herproject-pla-toolkit.pdf></p><p>Aristotle. (1925). The nicomachean ethics. Oxford: Oxford University Press.</p><p>Arweck, E., Nesbitt, E., & Jackson, R. (2005). Common values for the commonschool? Using two values education programmes to promote spiritual and moral development. Journal of Moral Education, 34(3), 325342. Diakses https://doi.org/10.1080/03057240500206154</p><p>Asmani, J.M. (2011). Buku panduan internalisasi pendidikan karakter di sekolah. Yogjakarta: Diva Press.</p><p>Asmani, J.M. (2013). Buku panduan internalisasi pendidikan karakter di sekolah. Yogyakarta: Diva Press</p><p>Asri, B. (2013). Pembelajaran moral. Jakarta : Rineka Cipta.</p><p>Ata, A. (2019). Fostering students' Civic skills: Education for Sustainable Democracy. Georgia Educational Researcher, 16(1), 73-91.</p><p>Azizah, A. B., Huwaida, A.N., Asihaningtyas, F., & Fatharani, J. (2020). Konsep,nilai, moral dan norma dalam pembelajaran PPKN SD. Nusantara:Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2(1),129-138.https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara</p><p>Azra, A. (2002). Pendidikan kewarganegaraan untuk demokrasi Indonesia. Yogyakarta: Warta PTM</p><p>Azra, A. (2006). Pancasila dan identitas nasional Indonesia: Perspektifmultikulturalisme dalam restorasi Pancasila: Mendamaikan politik identitas dan modernitas. Bogor: Brighten Press.</p><p>Azzet, A.M. (2011). Urgensi pendidikan karakter di Indonesia: RevitalisasiPendidikan karakter terhadap keberhasilan belajar dan kemajuan bangsa. Jakarta: Arruz Media.</p><p>Azzet, A. M. (2014). Urgensi pendidikan karakter di Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.</p><p>Bailey, C. A. (2007). A guide to qualitative field research (2nd ed.). London, UK: Pine Forge Press.</p><p>Bajunid, I. A. (2008). The building of a nation and ideas of nationhood: Citizenshipeducation in Malaysia. Dalam Citizenship curriculum in Asia and the Pacific (hal. 127146). Springer.</p><p>Balady, A. (2018). Aktualisasi modal sosial dalam pemberdayaan komunitas. Skripsi. Jogjakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.</p><p>Balitbangpuskurbuk. (2011). Pedoman pelaksanaan pendidikan karakter:Berdasarkan pengalaman di satuan pendidikan rintisan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.</p><p>Barnawi., & Arifin, M. (2012). Strategi dan kebijakkan pembelajaran Pendidikan karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media</p><p>Batson, C. D. (1998). Prosocial behavior and altruism. The handbook of social psychology, 4, 282-316.</p><p>Baum, F., MacDougall, C., & Smith, D. (2006). Participatory action research. Journalof Epidemiology and Community Health, 60,854-857.</p><p>Berg, B. L. (2004). Qualitative research methods for the social sciences (5th ed.). Boston, MA: Pearson.</p><p>Bergold, J., & Thomas, S. (2012). Participatory research methods: A methodological approach in motion. Forum: Qualitative Social Research, 13(1).</p><p>Boeije, H. (2010). Analysis in Qualitative Research. Sage Publications Ltd.</p><p>Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (2005). Qualitative research in education: An introduction to theory and methods (5th ed.). Boston, MA: Allyn & Bacon.</p><p>Bowen, A. G. (2009). Document Analysis as a Qualitative Research Method. Qualitative Research Journal, 9(2), 27-40. doi:10.3316/QRJ0902027</p><p>Boyatzis, E. R. (1998). Transforming qualitative information: Thematic analysis and code development. Thousand Oaks, CA: Sage.</p><p>Boyle, M. (2012). Research in action: A guide to Participatory ActionResearch (Research Report). Canberra: Department of Social Services. www.dss.gov.au/sites/default/files/documents/06_2012/research_in_action.pdf></p><p>Branson, M. S., & Quigley, C. N. (1998). The role of civic education. Washinton DC.</p><p>Branson, M.S. (1999). Belajar Civic Education dari Amerika. Yogyakarta. Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS) dan The Asia Foundation (TAF).</p><p>Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3, 77101.</p><p>Brownlee, M. (1987). Tugas manusia dalam dunia milik Tuhan: Dasar teologis bagi pekerjaan orang Kristen dalam masyarakat. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</p><p>Budimansyah, D. (2002). Model pembelajaran dan penilaian berbasis portofolio. Bandung: PT. Genesindo.</p><p>Budimansyah, D. (2007). Pendidikan demokrasi sebagai konteks civic education di negara berkembang. Acta Civicus Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 11-26.</p><p>Budimansyah, D., & Suryadi, K. (2008). PKn dan masyarakat multikultural.Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPs Universitas Pendidikan Indonesia.</p><p>Budimansyah, D. (2009a). Project Citizen. UPI Bandung.</p><p>Budimansyah, D. (2009b). Inovasi pembelajaran Project Citizen. Bandung. ProgramStudi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.</p><p>Budimansyah, D. (2010). Penguatan pendidikan kewarganegaraan untuk membangun karakter bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.</p><p>Budimansyah, D. (2014). Perancangan pembelajaran berbasis karakter. Bandung : Widya Aksara Press.</p><p>Budimansyah, D. (2016). Teori sosial dan kewarganegaraan. Bandung. Widya Aksara Press.</p><p>Bull, N. J. (1969). Moral Education. London, UK: Routledge & Kegan Paul.BSNP. (2010). Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.</p><p>Campbell (2005). Voice in the classroom: How and open classroom environment facilitates adolescents civic engagement. Circle Working Paper 28. College Park, MD: Center for Information and Research on Civic Learning and Engagement, University of Maryland.</p><p>Carlo, G., & Randall, B. A., (2002). The Development of a Measure of Prosocial Behaviors for Late Adolescents. Journal of Youth and Adolescence, 31(1), 31-44.</p><p>Chamim, A.I. (2003). Pendidikan kewarganegaraan (civic education). Yogyakarta: LP3 UMY.</p><p>Chang, L. H. (1985). Teaching Standard III pupils a Moral Education unit usingsocial studies content. Tesis sarjana yang tidak diterbitkan, Universiti Malaya, Kuala Lumpur.</p><p>Chang, L. H. (2005, September). Educating teachers for Moral, Civic and Citizenship Education: Challenges ahead. Kertas kerja yang dibentangkan dalam Asia-Pacific Moral, Civic and Citizenship Education Conference pada 21-22 September, 2005 di Hotel Concorde, Kuala Lumpur. </p><p>Chang, L. H. (2007, Jun). Moral reasoning of Malaysian adolescents. Kertas kerja Yang Dibentangkan dalam International Conference on Learning, Johannesburg, South Africa.</p><p>Charles, F., & Trilling, B. (2009). 21st century skills: Learning for life in our times. San Fransisco: Jossey-Bass.</p><p>Chia, Y. L. (2007). Alternative Method of Teaching Moral Values: Concretization Of Moral Values. Diakses www.ipbl.edu.my/bm/penyelidikan/.../2007/.../chiabengkelIPSfp.pdf</p><p>Chong, S., & Cheah, H. M. (2009). A values, skills and knowledge framework forinitial teacher preparation programmes. Australian Journal of Teacher Education, 34(3), 117. https://doi.org/10.14221/ajte.2009v34n3.1</p><p>Cipto, B. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). Yogyakarta : LP3 UMY.</p><p>Cogan, J.J. (1998). Citizenship for the 21st Century: An International Perspective on Education. London: Kogan Page Limited.</p><p>Colby, A., & Kohlberg, L. (2011). The measurement of moral judgement volume I. Cambridge: Cambridge University Press.</p><p>Conde-Flores, S., Garcia-Cabrera, B., & Alba-Meraz, A. (2017). Civic and ethicaleducation in Mexico. Dalam B. Garcia-Cabrero, A. Sandoval, E. Trevino, S. Diazgranados, & M. Perez (Eds.), Civics and citizenship (pp. 4166). Rotterdam, The Netherlands: Sense Publishers.</p><p>Crane, P., & Richardson, L. (2000). Reconnect action research kit. Canberra: Department of Family and Community Services.</p><p>Cresswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (3rd ed.). London, UK: Sage.</p><p>Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluatingquantitative and qualitative research (4th ed.). Englewood Cliffs, NJ: Pearson.</p><p>Dahliyana, A., & Suabuana, C. (2019). Project Citizen: Penguatan pendidikankewarganegaraan dalam membina nasionalisme. Sosietas Jurnal Pendidikan Soiologi, 9(2), 708-718. http://ejournal.upi.edu/index.php/sosietas/</p><p>Danim, S. (2004). Motivasi, kepemimpinan dan efektivitas kelompok. Jakarta: PT Rineka Cipta.</p><p>Danjaya, U. (2010). Media pembelajaran aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.</p><p>Daradjat, Zakiah. (2011). Membina nilai-nilai moral di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.</p><p>Darmiyati Zuchdi. (2010a). Humanisasi pendidikan: Menemukan kembali Pendidikan yang manusiawi. Jakarta. PT: Bumi Aksara.</p><p>Darmiyati Zuchdi. (2010b). Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif. Yogyakarta. UNY Press.</p><p>Darmiyati Zuchdi. (2011). Pendidikan karakter dalam perspektif teori dan praktek. Yogyakarta. UNY Press.</p><p>Daroeso, B. (1986). Dasar dan konsep pendidikan moral pancasila. Semarang: Aneka Ilmu</p><p>Daryanto. (2005). Evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.</p><p>Day, L. (2002). Putting yourself in other peoples shoes: The use of Forum Theatre toexplore refugee and homeless issues in schools. Journal of Moral Education, 31(1), 21-34.</p><p>Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2000). Handbook of qualitative research. Thousand Oaks, CA: Sage.</p><p>Department of Health and Human Services. (2012). The action research and learningtoolkit. Hobart: Department of Health and Human Services Tasmania. https://aifs.gov.au/cfca/publications/participatory-action-research</p><p>Departemen Pendidikan Nasional. (2002a). Kurikulum berbasis kompetensi: Matapelajaran kewarganegaraan (citizenship), sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.</p><p>Departemen Pendidikan Nasional. (2002b). Kurikulum berbasis kompetensi: Matapelajaran kewarganegaraan (citizenship), sekolah menengah atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.</p><p>Departemen Pendidikan Nasional. (2002c). Kurikulum berbasis kompetensi: Matapelajaran kewarganegaraan (citizenship), sekolah menengah pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.</p><p>Dewey, J. (1909). Moral principles in education. Carbondale, IL, Southern Illinois University Press.</p><p>Dewey, J. (1915). The school and the life of the child. In John Dewey. The schooland society. Chicago & London: The University of Chicago Press.</p><p>Dewey, J. (1938). Experience & education. Diakses www.ruby.fgcu.edu/courses/ndemers/colloquium/ExperienceEducationDewey.pdf</p><p>Dewey, J. (1947). Experience and education. New York, NY: Macmillan.</p><p>Dharmawan, A. H. (2006). Pendekatan- pendekatan pembangunan pedesaan dan pertanian: Klasik dan kontemporer makalah disampaikan pada Apresiasi perencanaan pembangunan pertanian daerah bagi tenaga pemandu teknologi pendukung prima tani, di Cisarua Bogor, 19-25 November 2006.</p><p>Dian andayani, A.B. (2010). Pendidikan karakter dalam perspektif Islam. Bandung: Insan Cita Utama.</p><p>Dickens, L., & Watkins, K.E. (1999). Action Research: Rethinking Lewin. Management Learning, 30, 127 - 140.</p><p>Dimas. (2014). Etika dan kepribadian kepedulian sosial. Diakses daripada http://dimas-p-afib11.web.unair.ac.id/artikel_detail104726- Etika%20dan%20KepribadianKepedulian%20Sosial.html</p><p>Djahiri, K. (2006). Pendidikan nilai moral dalam dimensi Pendidikan kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn FPIPS UPI.</p><p>Dovidio, J. F., Piliavin, J. A., Schroeder, D. A., & Penner, L. (2006). The social psychology of prosocial behavior. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum.</p><p>Durkheim, E. (1973). Moral education: A study in the theory and application of the sociology of education. New York: Free Press.</p><p>Eccles, J.S., Roeser, R., & Vida, M. (2006). Motivational and achievement pathways through middle childhood. In L. Balter and C. Tamis-LeMonda (Eds.), Child Psychology: A Handbook of Contemporary Issues. (pp. 325-355). NY: Psychology Press.</p><p>Edi, S. (1997). Pembangunan, kebijakan sosial dan pekerjaan sosial: Spektrum pemikiran. Bandung: Lembaga Studi Pembangunan STKS.</p><p>Eggen & Kauchak. (2012). Strategi dan model pembelajaran mengajarkan konten dan keterampilan berpikir. Jakarta: Indeks.</p><p>Eisenberg, N. (2000). Emotion, regulation and moral development. Annual Review of Psychology, 51, 665-697.</p><p>Eisenberg, N. (2006). Altruistic emotion, cognition and behaviour. Hillsdale, NJ: Erlbaum.</p><p>Eisenberg, N., & Mussen, P. H. (1989). The roots of prosocial behaviour in children. New York, NY: Cambridge University Press.</p><p>Enu, D. B., & Esu, A. E. O. (2011). Re-Engineering Values Education in Nigerian Schools as Catalyst for National Development. International Education Studies, 4(1), 147153. Diakses dari https://doi.org/10.5539/ies.v4n1p147</p><p>Fahrudin. (2014). Proses pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga sebagai upaya mengatasi kenakalan remaja. Jurnal Pendidikan Agama Islam-Talim, 12(1), 4154.</p><p>Faridli, E. M. (2013). Pengaruh Model Project Citizen dalam pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan. Jurnal Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 1-23. Diakses daripada http://digilib.ump.ac.id /files/disk1/22/jhptump-ump-gdl-efimiftahf-1056-1-jurnale-i.pdf</p><p>Fathurrohman, P. (2013). Pengembangan pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.</p><p>Fathy, R. (2019). Modal sosial: Konsep inklusivitas dan pemberdayaan masyarakat. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(1), 1-17 </p><p>Fattah, N. (1996). Landasan manajemen pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.</p><p>Fielstein, L., & Phelps, P. (2001). Introduction to teaching: Rewards and realities. Wadsworth, USA: Thomson Learning.</p><p>Fraenkel, J. R. (1977). How to teach about values: An analytical approach. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.</p><p>Fraenkel, J. R., & Wallen, E. W. (2006). How to design and evaluate research in education. Boston, MA: McGraw-Hill.</p><p>Freire, P. (1972). Pedagogy of the oppressed. Harmondsworth, UK: Penguin Books.</p><p>Freire, P. (1982). Creating alternative research methods: Learning to do it by doingit. Dalam B.Hall, A. Gillette, & R. Tandon (Eds.), Creating knowledge: A monopoly? (pp. 2937). New Delhi: Society for Participatory Research in Asia.</p><p>Freire, P. (1993). Pedagogy of the city. New York, NY: Continuum.</p><p>Freire, P. (1994). Education for critical consciousness. New York, NY: Continuum.</p><p>Freire, P. (2001). Pedagogy of Freedom Ethics, Democracy and Civic Courage. New York, NY: Rowman & Littlefield.</p><p>Friedman, J. (1992). Empowerment the politics of alternative development. Cambridge, USA: Blackwell Publishers.</p><p>Fry, S. W. & Bentahar, A. (2013). Student Attitudes Towards and Impressions of Project Citizen. Journal of Social Studies Education Research, 4(1), 1-23.</p><p>Fuad Ihsan. (2003). Dasar-dasar kependidikan. Jakarta, P.T: Rineka Cipta.</p><p>Gautama, S. (1981). Warga negara dan orang asing. Bandung: Alumni.</p><p>Gibson C. & Levine, L. (Eds.) (2003). The Civic mission of schools. Carnegie corporation and circle foundation. New York: Carnegie Corporation. </p><p>Giroux, H. A. (1988). Schooling for democracy:Critical pedagogy in the modern age.London, UK: Routledge.</p><p>Giroux, H. A. (1997). Pedagogy and the politics of hope: Theory, culture, and schooling: A critical reader. Boulder, CO: Westview Press.</p><p>Giroux, H. (2003). Critical theory and educational practice. In A. Darder, M.Baltodano & R. Torres (Eds.), The critical pedagogy reader (pp. 27-56). New York, NY: Routledge.</p><p>Gunawan, H. (2012). Pendidikan karakter konsep dan implementasi. Bandung:Alfabeta.</p><p>Habermas, J. (1982). Lifeworld and system: A critique of functionalist reason. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.</p><p>Habermas, J. (1994). Citizenship and national identity. In B. van Steenbergen (Ed.), The condition of citizenship (pp. 2035). Thousand Oaks, CA: Sage</p><p>Hadi, R. (2015). The Integration of Character Values in the Teaching of Economics: A Case of Selected High Schools in Banjarmasin. International Education Studies, 8(7), 1120. Diakses https://doi.org/10.5539/ies.v8n7p11</p><p>Haidt, J. (2001). The emotional dog and its rational tail: A social intuitionist approachto moral judgment. Psychological Review, 108(4), 814_834. doi: 10.1037/0033-295X.108.4.814.</p><p>Halstead, J. M. (2007). Islamic values: A distinctive framework for moral education?Journal of Moral Education, 36(3), 283296. https://doi.org/10.1080/03057240701643056</p><p>Halstead, J. M., & Taylor, M. J. (2000). Learning and teaching about values: A reviewof recent research. Cambridge Journal of Education, 30(2), 169-202. https://doi.org/10.1080/713657146</p><p>Hardati, P. (2015). Pendidikan konservasi. Semarang: Unnes.</p><p>Haque, A. (2004). Psychology from Islamic perspective: Contributions of earlyMuslim scholars and challenges to contemporary Muslim psychologists. Journal of Religion and Health, 43(4), 357377. https://doi.org/10.1007/s10943-004-4302-z</p><p>Hassoubah, Z. I. (2007). Mengasah pikiran kreatif dan kritis. Bandung: Nuansa.</p><p>Heater, D. (2004). A history of education for citizenship. London: Routledge Falmer.</p><p>Hermawan, R. (2007). Metode penelitian pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.</p><p>Hidayat, S., & Makhrus (2021). Peranan Bank Wakaf Mikro dalam pemberdayaanekonomi masyarakat di Purwokerto. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam (JIEI), 7(2), 577-586.doi: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2249</p><p>Higgins, A. (1995). Educating for justice and community. Dalam W. M. Kurtines & J.L. Gewirtz (Eds.), Moral development: An introduction. (pp. 49-81) Boston: Allyn and Bacon.</p><p>Higgins, A., Power, F. C., & Kohlberg, L. (1984) The relationship of moral judgement to judgments of responsibility. Dalam W. M. Kurtines, & J Gerwitz (Eds.), Morality, Moral Development and Moral Behavior: Basic Issues in Theory and Research. New York: Wiley.</p><p>Higgins-DAlessandro, A. & Power, F. C. (2005) Character, responsibility, and the moral self. In D. Lapsley and F.Clark Power (Eds.). Character Psychology and Character Education. (pp.101-120). Notre Dame, IN: University of Notre Dame Press.</p><p>Highet, G. (1951). The Art of Teaching. London: Methuen.</p><p>Hoffman, M. L. (1976). Empathy, role-taking, guilt and development of altruistic motives. Dalam T. Lickona (Ed.), Moral development and behavior. New York: Holt, Rinehart & Winston.</p><p>Hoffman, M. L. (2000). Empathy and moral development: Implication for caring and justice. New York: Cambridge University Press.</p><p>Holmes, K., & Crossley, M. (2004). Whose knowledge, whose values? The contribution of local knowledge to education policy processes: A case study of research development initiatives in the small state of Saint Lucia. Compare: A Journal of Comparative and International Education, 34(2), 197214. Diakses dari https://doi.org/10.1080/0305792042000214010</p><p>Honggowiyono, P. (2015). Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk guru dan calon guru. Malang: Gunung Samudera.</p><p>Hopkins, D. (2011). A teachers guide to classroom research, (4th ed.). Buckingham: Open University Press.</p><p>Howard-Hamilton, M. (1995). A just and democratic community approach to moraleducation: Developing voices of reason and responsibility. Elementary School Guidance & Counseling, 30(2), 118-130. Diakses daripada http://www.jstor.org/stable/42871202</p><p>Howard, L. A. (2004). Speaking theatre/doing pedagogy: Re-visiting theatre of the oppressed. Communication Education, 53, 217-233.</p><p>Hughes, G. T. (2001). Aristotle on ethics. London, UK: Routledge.http://www.poskotanews.com/2013/10/29/menurun-toleransi-di-kalangan-pelajar/. 29 November 2013.</p><p>Ife, J. W. (1995). Community Development: Creating Community Alternatives-vision,Analysiis and Practice. Melbourne: Longman.</p><p>Ilham, N. (2019). Trik mendisiplinkan siswa ala guru milenial. Jakarta Selatan: Rumah Media Grup.</p><p>Isbandi, R. A. (2013). Intervensi komunitas dan pengembangan masyarakat: Sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Jakarta: Rajawali Pres.</p><p>Israel, M., & Hay, I. (2006). Research ethics for social scientists. London, UK: Sage.</p><p>Iwan Fajri., Rahmat., Dadang Sundawa., & Mohd Zailani Mohd Yusoff. (2021). Pendidikan nilai dan moral dalam sistem kurikulum pendidikan di Aceh. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(3), 710-724. Diakses https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP</p><p>Jarrett, J. P. (1991). The teaching of values: Caring and appreciation. London: Routledge.</p><p>Jayadiputra, E. (2010). Pengaruh implementasi Model Project Citizen dalam Pendidikankewarganegaraan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep demokrasi. Tesis PhD. yang belum diterbitkan. SPS PKn UPI.</p><p>Jayadiputra, E. (2015). Model Project Citizen dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Jurnal Ilmiah Cisoc Kajian Rumpun Pendidikan Ilmu Sosial, 2(1), 11-20.</p><p>Jena, Y. (2014). Etika kepedulian: Welas asih dalam tindakan moral. Kanz Philosophia, 4(1),1-14.</p><p>Jirzanah. (2020). Aksiologi sebagai dasar pembinaan kepribadian bangsa dan negara Indonesia. Yogyakarta: UGM Press.</p><p>Joeniarko. (2011). Pengaruh Project Citizen terhadap keterampilan kewarganegaraan siswa SMP.Tesis PhD. yang tidak diterbitkan. Sekolah Pascasarjana: Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.</p><p>Joy, C. O. A. (1998). Civics and Moral Education in Singapore: Lessons for citizenship education? Journal of Moral Education, 27(4), 505- 524, DOI: 10.1080/0305724980270405</p><p>Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2000). Models of teaching (6th ed.). Boston, MA: Allyn & Bacon.</p><p>Jumaniyatu Lamiah. (2017). Penanaman karakter tanggung jawab dan kepedulian pada peserta didik homeschooling melalui mata pelajaran PKn di pusat kegiatan belajar masyarakat anugrah bangsa Paket B Banyumanik Semarang. Disertasi Sarjana Pendidikan yang tidak diterbitkan, Universitas Negeri Semarang.</p><p>Kaelan, H., & Zubaidi, A. (2010). Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma</p><p>Kahim, G.M.T. (1995). Nasionalisme dan revolusi di Indonesia. Refleksi pergumulan lahirnya republik. Semarang: UNS Press.</p><p>Kalidjernih, F.K., & Winarno. (2019). Dari terminologi ke subtansi Pendidikan kewarganegaraan: Implikasi terhadap revitalisasi Pancasila. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 16(1), 38-50.</p><p>Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001). Jakarta. Balai Pustaka.</p><p>Karliani, E. (2014). Membangun civic engagement melalui Model Service Learning untuk memperkuat karakter warga negara. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 27(2), 71-78.</p><p>Kementrian Pendidikan Nasional (2010). Desain induk pengembangan karakter. Jakarta: Dikti.</p><p>Kemendiknas RI [Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia]. (2010a). Pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran di sekolah. Jakarta: Direktorat PSMP.</p><p>Kemendiknas RI [Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia]. (2010b). Pengembangan pendidikan budaya dan karakter: Pedoman untuk sekolah. Jakarta: Kemendiknas RI.</p><p>Kemendiknas. (2010). Kurikulum Pendidikan Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Kurikulum.</p><p>Kemendikbud, (2017). Penguatan Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional. Diakses melalui https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional</p><p>Kemmis, S. (2006). Participatory action research and the public sphere. Education Action Research Journal, 14(4), 459476.</p><p>Kemmis, S., & McTaggart, R. (2000). Participatory action research. Dalam N. Denzin & Y. Lincoln (Eds.), Handbook of qualitative research (2nd ed., Chap. 23, pp. 567605). Thousand Oaks: Sage.</p><p>Kemmis, S., McTaggart, R., & Nixon, R. (2014). Introducing Critical Participatory Action Research. In The Action Research Planner. Singapore: Springer https://doi.org/10.1007/978-981-4560-67-2_1</p><p>Kemmis, S., & Wilkinson, M. (1998). Participatory action research and the study of practice. Dalam B. Atweh, S.Kemmis, & P. Weeks (Eds.), Action research in practice: Partnerships for social justice in education (hlm. 21-36). London and New York: Routledge.</p><p>Kenneth Rodriguez, et al. (2000). Learning about foundation of democracy. Los Angeles. Center for Civic Education (CCE) University of California. Kharismawati, M.E. (2014). Penurunan Angka Kemiskinan di 2014 Sulit Tercapai. http://nasional.kontan.co.id/news/penurunan-angkakemiskinan-di-2014-sulit-tercapai.</p><p>Kincheloe, J. (2008). Knowledge and critical pedagogy: An introduction. Amsterdam, The Netherlands: Springer.</p><p>Kindon, S., Pain, R., & Kesby, M. (Eds). (2007) Participatory action research approaches and methods: Connecting people, participation and place. London: Routledge.</p><p>Kirschenbaun, H. (1995). 100 ways to enhance values and morality in schools and youth settiings. Boston. Allyn and Bacon.</p><p>Kirlin, M. (2003). The role of civic skills in fostering civic engagement. California State University, Sacramento: CIRCLE (The Center for Information and Research on Civic Learning and Engagement).</p><p>Koesoema, A. D. (2007). Pendidikan karakter: Strategi mendidik Anak di Zaman Modern. Jakarta: Grasindo.</p><p>Koesoema, A.D. (2011). Pendidikan karakter: Strategi mendidik anak di zaman global.Jakarta: Kompas Gramedia.</p><p>Kohlberg, L. (1984). The psychology of moral development: The nature and validity of moral stages. San Francisco, CA: Harper & Row.</p><p>Komalasari, K. (2009). Pengaruh pembelajaran kontekstual dalam pendidikan kewarga-negaraan terhadap kompetensi kewarga-negaraan peserta didik SMP. Disertasi yang tidak diterbitkan. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.</p><p>Krueger, R., & Casey, M. (2009). Focus groups: A practical guide for applied research (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage. </p><p>Kurniawan, S. (2014). Pendidikan karakter: Konsepsi dan implementasinya secara terpadudi lingkungan keluarga, sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.</p><p>Lee, W. O. (2008). Tensions and contentions in citizenship curriculum in Asia and the Pacific. Dalam D. L. Grossman, W. O. Lee, & K. J. Kennedy (Ed.), Citizenship curriculum in Asia and the Pacific (hal. 215231). Springer.</p><p>Liau, A. K., Liau, A. W. L., Teoh, G. B. S., & Liau, M. T. L. (2003). The case for emotional literacy: The influence of emotional intelligence on problem behaviours in Malaysian secondary school students. Journal of Moral Education, 32(1), 51-66.</p><p>Lichtman, M. (2006). Qualitative research in education: A user guide. Thousand Oaks, CA: Sage.</p><p>Lickona, T. (1992). Educating for Character: How our school can teach respect and responsibility. New York:Bantam Books.</p><p>Lickona, T. (1993). The return of Character Education. Education Leadership, 51(3). Diakses daripada www.ased.org/readingroom/edlead/9311/lickona.html</p><p>Lickona, T. (2004). Character Matter. New York: Touchstone Rockefeller Center.</p><p>Lincoln, Y. S., & Guba., E. G. (1985). Naturalistic inquiry. Beverly Hills,CA: Sage.</p><p>Lovat, T., & Clement, N. (2008). Quality teaching and values education: Coalescing for effective learning. Journal of Moral Education, 37(1), 1-16. </p><p>Lovat, T. J., & Toomey, R. (Eds.). (2007). Values education and quality teaching:The double helix effect. Sydney, Australia: David Barlow.</p><p>Lukman Ali. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.</p><p>Lusted, D. (1986). Why pedagogy? Screen, 27(5), 2-14.</p><p>Maksum, H. (2015). Model Project Citizen dalam mengembangkan sikap nasionalisme bagi mahasiawa PGMI UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Jurnal Pendidikan, 4(2),1-11.</p><p>Maleong, L. J. (1999). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.</p><p>Manan, B. (2009). Hukum Kewarganegaraan Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006. Yogyakarta:FH UII Press.</p><p>Maragustam. (2014). Filsafat Pendidikan Islam: Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi Arus Global. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.</p><p>Marcus, M., & Fritzer, P. (1999). Moral Education as public issue. Contemporary Education, 70(3), 44-45.</p><p>Marohaini Yusoff. (2004). Pengutipan dan pengumpulan data perlakuan dan proses menulis karangan dalam bilik darjah. Dalam Marohaini Yusoff (Ed.), Penyelidikan kualitatif: Pengalaman kerja lapangan kajian (m.s. 87-119). Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Malaya.</p><p>Martinek, T., & Lee, O. (2012). From community gyms to classrooms: A framework for values.transfer in schools. Journal of Physical Education, Recreation & Dance, 83(1), 33-51. https://doi.org/10.1080/07303084.2012.10598709</p><p>Mason, J. (2002). Qualitative researching (2nd ed). London: Sage.</p><p>Mayhew, M. J., & King, P. (2008). How curricular content and pedagogical strategies affect moral reasoning development in college students. Journal of Moral Education, 37(1), 17-40.</p><p>McClimens, A., & Scott, R. (2007). Lights, camera, education! The potentials of Forum Theatre in a learning disability nursing program. Nurse Education Today, 27(3), 203-209.</p><p>McDonough, G. (2005). Moral maturity and autonomy: Appreciating the significance of Lawrence Kolhberg's Just Community. Journal of Moral Education, 34, 199-213.</p><p>McIntyre, A. (2008). Participatory Action Research: Qualitative research methodsseries 52. SAGE Publications, Inc. https://www.doi.org/10.4135/9781483385679</p><p>McLaren, P. (1995). Critical pedagogy and predatory culture: Oppositional Politics in a postmodern era. New York, NY: Routledge.</p><p>McLaren, P. (1997). Paulo Freires legacy of hope and struggle. Theory, Culture and Society, 14(4), 147-153.</p><p>McLaren, P. (2002). Life in schools: An introduction to critical pedagogy in the foundations of education (4th ed.). Boston, MA: Allyn & Bacon.</p><p>McLaren, P. (2003). Critical pedagogy: A look at the major concepts. In A. Darder, M. Baltodano & R. Torres (Eds.), The critical pedagogy reader (pp. 69-96). New York, NY: Routledge.</p><p>McTaggart, R. (1994). Participatory Action Research: Issues in theory and practice. Educational Action Research, 2(3), 313337.</p><p>Meihui, L. (2004). A society in transition: The paradigm shift of civic education in Taiwan. Dalam W. O. Lee, D. L. Grossman, K. J. Kennedy, & G. P. Fairbrother (Ed.), Citizenship Education in Asia and the Pacific: Concept and Issues (pp. 97 117). Hong Kong, China: Springer.</p><p>Merriam, S. B. (2002). Qualitative research practice: Examples for discussion and analysis. San Francisco, CA: Jossey-Bass.</p><p>Merriam, S. B. (2009). Qualitative research: A guide to design and implementation. San Francisco, CA: Jossey-Bass.</p><p>Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis data kualitatif: Buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.</p><p>Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: A sourcebook of new methods. Beverly Hills, CA: Sage.</p><p>Mills, G. E. (2003). Action Research: A guide for the teacher researcher (2nd ed.). Upper Saddle River, NJ:Merrill/Prentice Hall.</p><p>Mislia, M., Mahmud, A., & Manda, D. (2016). The implementation of CharacterEducation through scout activities. International Education Studies, 9(6), 130. https://doi.org/10.5539/ies.v9n6p130</p><p>Mohamad Najib Abdul Ghafar (1999). Penyelidikan Pendidikan. Skudai: Universiti Teknologi Malaysia.</p><p>Mohamed, Y. (1995). Fitrah and its Bearing on Islamic Psychology. American Journal of Islamic Social Sciences, 12(1), 119. https://doi.org/10.35632/ajis.v12i1.2402</p><p>Moore, K. D. (2001). Classroom teaching skills. New York: McGraw-Hill.</p><p>Morrison, C. D. (2014). From sage on the stage to guide on the side: A good start. International Journal for the Scholarship of Teaching & Learning, 8(1), 115.</p><p>Muhammad Yaumi. (2016). Pendidikan karakter: Landasan, pilar dan implementasi. Jakarta: Prenadamedia Group.</p><p>Mulyasa H.E. (2012). Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.</p><p>Munawar Noor. (2011). Pemberdayaan masyarakat. Jurnal Ilmiah CIVIS, 1(2), 87-99.</p><p>Musgrave, P. W. (1978). The Moral Curriculum: A sociological analysis. London, UK: Methuen.</p><p>Mustakova-Possardt, E. (2010). Education for critical moral consciousness. Journal of Moral Education, 33(3), 245-269.</p><p>Nadarajan Thambu. (2020). Teater Forum dalam pengajaran dan pemudahcaraanPendidikan moral. Tanjong Malim: Penerbit Universiti Pendidikan Sultan Idris.</p><p>Nadiroh, & Hasanah, U. (2018). Pendidikan kependudukan integritas dengan berbagai mata kuliah di perguruan tinggi. Jakarta: Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan, BKKBN.</p><p>Narvaez, D., & Lapsley, D. K. (2008). Teaching Moral character: Two strategies for teacher education. Diakses daripada www.nd.edu/-dnarvaez/documents/NarvaezLapsley Teacher pdf</p><p>Nasution, S. (1995). Sejarah pendidikan Indonesia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.</p><p>Nasution, S. (2001). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bandung : Bumi Aksara.</p><p>Ndraha, N.A., & Tangkin, W.P. (2021). Guru sebagai inovator dalam penanaman nilai moral siswa berdasarkan pandangan Kristiani di era digital. Jurnal Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan, 5(1), 71-86.</p><p>Nguyen, Q. T. N. (2016). The Vietnamese values system: A blend of oriental, western and socialist values. International Education Studies, 9(12), 32. https://doi.org/10.5539/ies.v9n12p32</p><p>Noddings, N. (2002). Educating moral people: A caring alternative to character education. New York, NY: Teachers College Press.</p><p>Noddings, N. (2003). Caring a feminine approach to ethics and moral education. Berkeley,CA: University of California Press.</p><p>Noraini Idris. (2010). Penyelidikan dalam pendidikan. Kuala Lumpur: McGraw-Hill.</p><p>Norani Mohd. Salleh. (2004). Etika dalam penyelidikan kualitatif. Dalam Marohaini Yusoff (Ed.). Penyelidikan kualitatif: Pengalaman kerja lapangan kajian (m.s.1-33). Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Malaya.</p><p>Nucci, L. (2001). Education in the Moral Domain. New York: Cambridge University Press.</p><p>Nurhalimah., & Ichas, S. (2017). Penerapan model project citizen untuk meningkatkan civic participation pada pembelajaran PKN di SD. Antologi UPI, 5(1), 356-367.</p><p>Nurhasanah, N. (2009). Penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur, 12, 1-20. http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.%201 20%20Penerapan%20Pendekatan.pdf</p><p>Nuriman, N., & Fauzan, F. (2017). The Influence of Islamic Moral Values on the Students Behavior in Aceh. Dinamika Ilmu, 17(2), 275290. Diakses dari https://doi.org/10.21093/di.v17i2.835</p><p>Olsen, W. (2012). Data collection key debates and methods in social research. London, UK: Sage.</p><p>Othman Lebar. (2015). Kajian tindakan dalam pendidikan: Teori dan amalan (edisi ke-5). Tanjong Malim: Penerbit Universiti Pendidikan Sultan Idris.</p><p>Othman Lebar. (2018). Penyelidikan kualitatif: Pengenalan kepada teori dan metode (edisi ke-2). Tanjong Malim: Penerbit Universiti Pendidikan Sultan Idris.</p><p>Pain, R., Whitman, G., Milledge, D., & Lune Rivers Trust. (2011). Participatory action research toolkit: An introduction to using PAR as an approach to learning, research and action. Durham: Durham University.</p><p>Pannurge, W. A. (2007). Notes on the meaning of education (1). Calliope Education & Culture. Diakses Calliopemuse.wordpress.com/2007/04/27/notes-on-musel.education/</p><p>Parry, O., & Mauthner, N. (2004). Whose data are they anyway?: Practical, legal and ethical issues in archiving qualitative research data. Sociology, 38, 139152.</p><p>Patton, M. Q. (2002). Qualitative research and evaluation methods (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.</p><p>Patton, M. Q. (2008). Utilization-focused evaluation (4th ed.). London: SAGE.</p><p>Power, F. C. & Power. A. R, (2006). Moral education and civic engagement: An appropriation of Durkheim. Dalam Wouter van Haaften (Ed.), Moral Sensibilities III, Nijmegen: Uitgeverij Concorde.</p><p>Power, F. C., & Reimer, J. (1976). Moral atmosphere: An educational bridge between moral judgment and action. In W. Damon, (Ed.) New Directions for Child Development: Moral Development, 2. San Francisco, CA: Jossey-Bass.</p><p>Prayitno., & Manullang, B. (2011). Pendidikan karakter dalam pembangunan bangsa. Jakarta: Gramedia.</p><p>Prajna Paramita. (2014). Implementasi karakter kepedulian sosial pada masyarakatlereng Merapi. Disertasi Sarjana S-1 yang tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta Indonesia.</p><p>Prencipe, A., & Helwig, C. C. (2002). The development of reasoning about the teaching of values in school and family contexts. Child Development, 73(3), 841856. Diakses dari https://doi.org/10.1111/1467-8624.00442</p><p>Prijono, O. S. & Pranarka, A. M. W. (1996). Pemberdayaan: Konsep, kebijakan dan implementasi. Jakarta: Penerbit Centre for Strategic and International Studies.</p><p>Print, M. (1999). Civic education and civil society in the Asia-Pacific. Dlm. M. Print, J. Ellickson-Brown dan A. Razak Baginda (eds.). Civic education for civil society. 9-18. London: ASEAN Academic Press, Ltd.</p><p>Print, M. (2000). Curriculum Policy, Values and Changes in Civics Education in Australia. Asia Pacific Journal of Education, 20(1), 2135. https://doi.org/10.1080/0218879000200103</p><p>Punch, K. F., & Oancea, A. E. (2014). Introduction to research methods in education (2nd ed.). London: Sage.</p><p>Purnomo, Dony. (2018). Murid Menantang Guru, Bukti Gagalnya Pendidikan Karakter. https://www.kompasiana.com/donypurnomo/5c610caebde575270b7c8535/murid-menantang-guru-bukti-gagalnya-pendidikan-karakter</p><p>Rachmawati, T., & Daryanto. (2015). Teori belajar dan proses pembelajaran yang mendidik. Yogyakarta: Gava Media.</p><p>Raharjo, S. B. (2012). Evaluasi trend kualitas pendidikan di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 16(2), 511-532.</p><p>Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model participation action research dalam pemberdayaan masyarakat. AKSARA-Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), 62-71.</p><p>Rahmawati, D. (2019). Pentingnya Penerapan Pendidikan Moral di Indonesia. Diakses https://www.researchgate.net/publication/333776452_Pentingnya_Penerapan_Pendidikan_Moral_di_Indonesia</p><p>Raihani. (2008). An Indonesian model of successful school leadership. Journal of Educational Administration, 46(4), 481496. https://doi.org/10.1108/09578230810882018</p><p>Redja, Mudyahardjo. (1998). Pengantar pendidikan. Bandung. P.T. Raja Grafindo Persada.</p><p>Rest, J. (1994). Background: Theory and research. In J. Rest & D. Narvaez (Eds.), Moral development in the professions: Psychology and applied ethics (pp. 1-26). Mahwah, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.</p><p>Richards, L., & Morse, J. M. (2007). Readme first for a users guide to qualitative methods. London, UK: Sage.</p><p>Ristina. (2009). Pengaruh Project Citizent (Pembelajaran Berbasis Fortofolio) dalam PKn terhadap pengetahuan warga negara (Civic Knowlage). Tesis Magister yang tidak diterbitkan, Sekolah Pascasarjana UPI Bandung.</p><p>Roberts, C. M. (2004). The dissertation journey: A practical and comprehensive guide to planning, writing and defending your dissertation. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.</p><p>Rogers, A.M. (2009). Becoming more civic through the study of local history. Tesis PhD. yang tidak diterbitkan. The Pennsylvania State University: The Graduate School College of Education.</p><p>Rohmat Mulyana. (2004). Mengartikulasikan pendidikan nilai. Bandung. Alfabeta</p><p>Rosmedi., & Riza Risyanti. (2006). Pemberdayaan Masyarakat. Sumedang: Alqaprit Jatinegoro.</p><p>Ruiz, P. O. (2010). Moral Education as pedagogy of alterity. Journal of Moral Education, 33(3), 271-289.</p><p>Rukajat, A. (2018). Pendekatan penelitian kualitatif: Qualitative Research Approach. Sleman: Deepublish.</p><p>Rukiyati. (2008). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.</p><p>Rutten, E. A., Biesta G. J. J., Dekovic, M., Stams, G. J. J. M., Schuengel C., & Verweel, P. (2010). Using Forum Theatre in organized youth soccer to positively influence antisocial and prosocial behaviour: A pilot study. Journal of Moral Education, 39(1), 65-78.</p><p>Ryan, R.M., & Deci, E. L. (2000). Self-determination theory and the facilitation of intrinsic motivation, social development, and well-being. American Psychologist, 55(1), 68-78.</p><p>Sagor, R. (2000). Guiding school improvement with Action Research. Alexandria, VA: ASCD.</p><p>Sahin, C. (2015). Determination of tendencies of secondary school students to tolerance and variables affecting their tendencies to tolerance. Anthropologist, 20(3), 599615. https://doi.org/10.1080/09720073.2015.11891764</p><p>Salasiah., Diana., Maskan Abdul Fatah., & Muhammad Ali Adriansyah. (2020). Membangun kepedulian pada sesama di masa COVID-19. Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat (JURNAL PLAKAT), 2(2), 160-166.</p><p>Salman, M.S. (2018). Menjadi guru yang dicintai siswa. Yogyakarta: Deepublish.</p><p>Samani, M., & Hariyanto, (2011). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.</p><p>Samani, M. & Hariyanto. (2014). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: Rosda Karya.</p><p>Samani., Muchlas., & Hariyanto. (2013). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.</p><p>Sankar, Y. (2004). Education in Crisis: A Value-Based Model of Education Provides Some Guidance. Interchange, 35(1), 127151. Diakses https://doi.org/10.1023/b:inch.0000039023.98390.88</p><p>Santoso, G., Al Muchtar, S., & Abdulkarim, A. (2015). Analysis SWOT Civic Education curriculum for senior high school year 1975-2013. Jurnal CIVICUS, 15(1), 86-109.</p><p>Saparullah, A. (2021). Dampak pandemi Covid-19 terhadap peran karang taruna betang griya dalam menumbuhkan tradisi kepedulian sosial masyarakat. DAUN LONTAR, 7(1), 27-42.</p><p>Sapriya. (2015). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.</p><p>Sari, Y.M. (2014). Pembinaan toleransi dan peduli sosial dalam upaya memantapkan watak kewarganegaraan (civic disposition) siswa. JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 23(1), 15-26.</p><p>Schn, D. A. (1987). Educating the reflective practitioner. San Francisco, CA: Jossey- Bass.</p><p>Schugurensky, D. (2000). Citizenship Learning and Democratic Engagement: Political Capital Revisited. Paper presented at the 41st Annual Adult Education Research Conference. Vancouver: AERC, June 2-4, 2000. Published in Conference Proceedings, pp. 417-422.</p><p>Secret, M., Jordan, A., & Ford, J. (1999). Empowerment evaluation as a social work strategy. Health and Social Work, 24(2), 120-127.</p><p>Senturk, L., & Aktas, E. (2015). Comparison of Turkish language textbooks for natives in Turkey and in Romania according to value education. Journal of Values Education, 13, 215-243.</p><p>Setiawan, M. A., Vien, R., & Suryono, H. (2017). Penerapan model analisis dilemma moral terhadap sikap peduli sosial siswa pada kompetensi dasar menampilkan sikap positif berpancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Paedagogia: Jurnal Penelitian Pendidikan, 20 (1), 88-103.</p><p>Setiawati, W. (2016). Implementasi penilaian keterampilan kewarganegaraan Berdasarkan Kurikulum 2013. Jurnal CIVICUS, 20(2), 6979.</p><p>Setyowati, L. S., Martitah, S. S. (1990). Pendidikan kewargaan negara. Semarang: IKIP Semarang Press.</p><p>Sherrod, L., Flanagan, C. & Youngish J. (2002). Dimensions of citizenship and opportunities for youth development: The what, why, when, where, and who of citizenship development. Applied Developmental Science, 6, 264-272.</p><p>Sim, J. B. Y. (2008). What does citizenship mean. Social studies teachers understandings of citizenship in Singapore schools, Educational Review, 60(3), pp. 253266.</p><p>Smith, R. M. (2002). Modern citizenship. In, Isin, E.F. and Turner, B.S. (eds.). Handbook of citizenship studies London: Sage Publications Ltd, pp. 105 - 115.</p><p>Smith, R. (2012). Set charge about change: The effects of a long-term youth civic engagement program. Journal of Community Engagement & Scholarship, 5(2), 48-60.</p><p>Sopianingsih, P. (2016). Implementasi model project citizen pada pembelajaran PKn sebagai penguatan karakter siswa. Jurnal Civicus, 20(2), 80-90. </p><p>Stake, R. (2010). Qualitative research. Studying how things work. New York, NY: The Guilford Press.</p><p>Stocker, L., & Toomey, R. (2009). Values Education and Quality Teaching. Springer. Diakses dari https://doi.org/10.1007/978-1-4020-9962-5</p><p>Strauss, A. C., & Corbin, J. (2008). Basics of qualitative research: Techniques and procedures for developing grounded theory (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.</p><p>Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan: Penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.</p><p>Suharto, E. 2010. Membangun masyarakat memberdayakan rakyat. Bandung: Alfabeta.</p><p>Sujanto, B. (2007). Guru Indonesia dan perubahan kurikulum. Jakarta: CV Sagung Seto.</p><p>Sulistiyani, A.T. (2004). Kemitraan dan model-model pemberdayaan. Yogyakarta: Gaya Media.</p><p>Sumodiningrat, G. (1997). Pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat. Edisi Jakarta: Bina Reka Pariwara</p><p>Sumodiningrat, G. (1999). Pemberdayaan masyarakat dan jaring pengaman social Jakarta: Gramedia.</p><p>Sumodiningrat, G. (2000). Visi dan misi pembangunan pertanian berbasis pemberdayaan. Yogyakarta: IDEA.</p><p>Suryadi, A. (2009). Mewujudkan masyarakat pembelajaran: Konsep, kebijakan dan implimentasi. Bandung: Genesindo.</p><p>Suryobroto. (2010). Beberapa aspek dasar-dasar kependidikan. Jakarta. Rineka Cipta.</p><p>Suseela Malakolunthu. (2004). Pengumpulan dan analisis data kualitatif: Satu imbasan. Dalam Marohaini Yusoff (Ed.). Penyelidikan kualitatif: Pengalaman kerja lapangan kajian (m.s. 121-153). Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Malaya.</p><p>Sutiyono. (2013). Penerapan pendidikan budi pekerti sebagai pembentukan karakter siswa di sekolah: Sebuah fenomena dan realitas. Jurnal Pendidikan Karakter, 0(3), 309320. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i3.2753</p><p>Sutrisno. (2016). Peran ideologi Pancasila dalam perkambangan konstitusi dan system hukum di Indonesia. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(1), 4149.</p><p>Sutrisno. (2017). Implementasi pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran PPKn berbasis project citizen di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Civic, 14(2), 166-175. </p><p>Tabiin, A. (2017). Menumbuhkan sikap peduli pada anak melalui interaksi kegiatan sosial. Journal of Social Science Teaching, 1(1), 39-59.</p><p>Taniredja, T. (2005). Efektivitas implementasi model pembelajaran pendidikan kewarganegaraan berbasis portofolio. Disertasi pada Program Pascasarjana yang tidak diterbitkan, UPI Bandung.</p><p>Taniredja, T. (2009). Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi. Semarang: Aneka Ilmu.</p><p>Taniredja, T., Harmianto, S., & Priyanto, E. (2010). Development of civic education campus-based at Muhammadiyah Universities in central Java, Indonesia. Educare. International Journal for Educational Studies, 2(2), 153-170.</p><p>Taplin, M. (2002). Can we, should we, and do we integrate values education into adult distance education? Opinions of stakeholders at the open university of Hong Kong. International Journal of Lifelong Education, 21(2), 142161. Diakses daripada https://doi.org/10.1080/02601370110111709</p><p>Thambu, N. (2014). Penggunaan Teater Forum Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Moral Di Sekolah Menengah. Tesis Doktor Falsafah yang belum diterbitkan. Universiti Malaya, Kuala Lumpur.</p><p>Tolo, K. W. (1998). An assesment of we the People Project Citizen: Promoting citizenship in classroom and communities. Austin: The Boards of Regents University of Texas.</p><p>Torres, C. (2002). Globalization, education, and citizenship: Solidarity versus markets? American Educational Research Journal 39(2), pp. 363 - 378.</p><p>Triatmini. (2011). Kepedulian Sosial. Diakses daripada http://pembelpai.blogspot.com/2011/01/bab-iii-kepeduliansosial.html</p><p>Trisiana, A. (2015). Action for citizenship education of character education using project citizen model at senior high school in Indonesia. International Journal of Education and Psychology in the Community, 5(1&2), 42-53.</p><p>Ubaidillah, A. (2000). Pendidikan kewargaan, demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press.</p><p>lavere, P., & Veisson, M. (2015). Values and values education in Estonian Preschool Child Care Institutions. Journal of teacher education for sustainability, 17(2), 108-124.</p><p>Ulfah, N.S., & Solihin, S. I. (2017). Model Project Citizen dalam pembelajaran PKn untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Antologi UPI, 5(1), 134-145.</p><p>Uno, H. B. (2006). Perencanaan pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.</p><p>Vallins, G. (1971). Drama dan theatre in education. In John Russel Brown (Ed.), Drama and the theatre, with radio, film and television (pp. 161-184). London: Routledge & Kegan Paul.</p><p>Van Maanen, J. (Ed.). (1983). Qualitative methodology. Beverly Hills, CA: Sage.</p><p>Wahab, A. Z., & Sapriya. (2011). Teori dan landasan pendidikan kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.</p><p>Wahono, S., Surajiyo., & Malik, D. K. (2017). Pendidikan pancasila untuk perguruan tinggi. Jakarta: Akademika.</p><p>Waite, S. (2011). Teaching and learning outside the classroom: Personal values, alternative pedagogies and standards. Education 313, 39(1), 65-82. https://doi.org/10.1080/03004270903206141</p><p>Wardhani, G. (2010). Asah Kepedulian Sosial. Diakses daripada https://galuhwardhani.wordpress.co m/2010/05/01/asah-kepeduliansosial/ pada tanggal 20 September 2020</p><p>Warnick, B. R., & Silverman, S. K. (2011). A framework for professional ethics courses in teacher education. Journal of Teacher Education, 62(3), 273285.</p><p>Welsh, B. (1996). Attitudes toward democracy in Malaysia: Challenges to the regime? Asian Survey, 36(9), 882-903.</p><p>Whyte, W. F. (Ed.). (1991). Participatory Action Research. Newbury Park: Sage.</p><p>Wibowo, A. (2012). Pendidikan karakter strategi membangun karakter bangsa berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.</p><p>Wibowo, A. P., & Wahono, M. (2017). Pendidikan kewarganegaraan: Usaha konkret untuk memperkuat multikulturalisme di Indonesia. Jurnal Civics, 14(2), 196-205.</p><p>Widjajanti, K. (2011). Model pemberdayaan masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan,12(1), 15-27.</p><p>Wilson, J. (1972). Practical methods of moral education. London, UK: Heinenmann.</p><p>Winarno, W. (2014). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : BumiAksara.</p><p>Winarno, W., Muchtarom, M., & Rusnaini, R. (2020). Gagasan kewarganegaraan Indonesia dalam perspektif sejarah. Humanika, 27(2), 184-199.</p><p>Winataputra, U. S. (2001). Jatidiri pendidikan kewarganegaraan sebagai wahana sistemik pendidikan demokrasi. Disertasi Doktor Falsafah yang tidak diterbitkan, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.</p><p>Winataputra, U. S. (2012). Pendidikan kewarganegaraan dalam perspektif Pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa: Gagasan, instrumentasi, dan praksis. Bandung: Widya Aksara Press.</p><p>Winataputra, U. S. (2016). Posisi akademik pendidikan kewarganegaraan (PKn) dan muatan/mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dalam konteks sistem pendidikan nasional. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 1(1), 15-36.</p><p>Winataputra, U. S., & Budimansyah, D. (2007a). Civic education, konteks, landasan, bahan ajar dan kuitul kelas. Bandung:UPI Pres.</p><p>Winataputra, U. S., & Budimansyah, D. (2007b). Pendidikan kewarganegaraan dalam perspektif internasional. Jurnal CIVICUS, 1, 1-2.</p><p>Wirutomo, P. (2012). Sosiologi untuk Jakarta: Menuju pembangunan sosial budaya. Jakarta: Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Jakarta.</p><p>Wulansari, D. (2017). Didiklah Anak Sesuai Zamannya: Mengoptimalkan Potensi Anak di Era Digital. Jakarta: Visimedia.</p><p>Yahya Khan. (2010). Pendidikan karakter berbasis potensi diri: Mendongkrak kualitas pendidikan. Yogyakarta: Pelangi Publishing.</p><p>Yaumi, M. (2014). Pendidikan karakter: Landasan, pilar & implementasi. Jakarta: Prenadamedia Group.</p><p>Yildirim, B. I., & Dilmac, B. (2015). Investigation of cyber victimization in terms of humanitarian values and socio-demographic variables. Journal of Values Education, 13(1), 7-40.</p><p>Yin, R. K. (2009). Case study research: Design and methods (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.</p><p>Yosodipuro. (2013). Siswa senang guru gemilang: Strategi mengajar yang menyenangkan dan mendidik dengan cerdik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.</p><p>Zainuddin, M. (2018). Kepemimpinan pelayanan: Dimensi baru dalam Kepemimpinan. Makassar: Celebes Media Perkasa.</p><p>Zamroni. (2001) Civic education di perguruan tinggi, urgensi dan metodologi (dalam Warta PTM Edisi I Tahun XVI) Yogyakarta: Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.</p><p>Ziguras, C. (2001). Educational technology in transnational higher education in South East Asia: the cultural politics of flexible learning. Educational Technology & Society 4(4), pp. 8 -18.</p><p>Zubaedi. (2011). Desain pendidikan karakter : Konsepsi dan aplikasinya dalam lembaga pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.</p><p>Zuber-Skerritt, O. (1992). Action research in higher education. London: Kogan Page.</p><p>Zuriah, N. (2007). Pendidikan Moral dan budi pekerti. Jakarta: Bumi Aksara.</p><p></p><p></p><p></p> |